Saturday, June 23, 2018

review buku berjudul HIPNOTIS: Demi kehidupan Sehari-Hari part 1

review buku berjudul HIPNOTIS: Demi kehidupan Sehari-Hari part 1
Judul: HYPNOTES: Demi kehidupan sehari-hari

Penulis: Efvy Zamida Zam, M.kom, MPM, C.H, C.Ht

ISBN: 978-602-0823-03-4

Penerbit: Jasakom

Ketebalan: 262 halaman

Tahun Publikasi: November 2015 (Cetakan 3)

Resensi buku: Sarikusuma Wijayanti

Beberapa orang mungkin lebih akrab dengan istilah hipnosis daripada hipnosis. Hipnosis adalah orang yang melakukan hipnosis. Jadi apa yang dilakukan oleh hipnotis adalah seringnya di acara di acara televisi adalah ilmu hipnosis. Aplikasi Ilmu hipnosis tidak hanya terbatas untuk konsumsi hiburan tetapi juga bermanfaat demi kesuksesan. Hipnosis berkaitan erat dengan komunikasi, karena setiap komunikasi yang sukses adalah hipnosis. Dan sesuatu yang bisa dikuasai melalui buku "Hypnosis" adalah mengendalikan pikiran dan pikiran kita sendiri dari orang lain melalui komunikasi untuk hal-hal positif tentunya.

Semua hipnosis dimulai dari pikiran. Seperti gunung es, pikiran manusia terbagi menjadi pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar adalah pikiran yang menggunakan akal sehat dan logika rasional seperti menghitung laporan keuangan, melakukan analisis data, merencanakan program kerja. Sedangkan pikiran bawah sadar adalah pikiran yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori jangka panjang, emosi, kebiasaan, intuisi, kreativitas, dan kepribadian. Pikiran bawah sadar lebih spontan di luar pertimbangan analitik. Beberapa ahli berpendapat bahwa pikiran sadar hanya memberi pengaruh 12%, sedangkan pikiran bawah sadar yang memberi pengaruh terbesar adalah 88%. Oleh karena itu, aktivitas hipnosis jauh lebih efektif ketika difokuskan pada pikiran bawah sadar, karena memegang kendali yang jauh lebih besar atas perilaku orang lain.

Ada empat keadaan pikiran manusia, yaitu: beta, alfa, theta, dan delta. Berikut ini definisi dan uraian masing-masing:

Beta: Keadaan normal, sibuk, dan mematikan pikiran. Frekuensi gelombang 12-25 Hz.
Alfa: Berpikir, atau berpikir santai, meditatif. Frekuensi gelombang 8-12 Hz.
Theta: Trans mendalam, inspiratif. Frekuensi gelombang 4-8 Hz.
Delta: tertidur, tidak sadar. Frekuensi gelombang 0,1-4 Hz.
Ketika seseorang dalam gelombang otak beta, saran yang masuk ke pikirannya masih harus melalui filter pikiran dan dianalisis untuk itu. Jadi proses komunikasi akan penuh dengan analisis timbal balik. Sangat penting bagaimana kita dapat mengarahkan pikiran seseorang ke kondisi alfa sehingga apa yang disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh biacara yang berlawanan tanpa banyak analisis dan kontradiksi. Salah satu cara untuk membuat seseorang membuatnya rileks adalah dengan mengajukan pertanyaan: "Apa yang Anda lakukan untuk bersenang-senang dan bersantai?" Atau dengan mengayunkan tangan dari atas ke bawah. Itu bisa membuat orang merasa santai dan nyaman dan memasuki kondisi gelombang alfa.

Kami sebenarnya sering terkena hipnosis. Pertimbangkan kondisi ketika kita merasa sedih dan menangis ketika menonton film atau sinetron sedih. Itu berarti sutradara dan aktor telah berhasil menghipnotis kita. Teknik hipnosis yang digunakan untuk mempengaruhi dan memanipulasi pikiran orang lain disebut hipnotis tidak langsung, teknik hipnosis yang berjalan secara tidak langsung, dalam arti melalui proses alami dan mampu menggabungkan ide, saran, saran, dan informasi lain yang "mengubah" seseorang tanpa dia sadari bahwa ada peristiwa hipnosis pada dirinya. Kondisi ini disebut trans (trance). Dalam situasi trans, seseorang lebih mudah menerima informasi tanpa dikritik oleh fungsi kritis dan analitis pikiran sadarnya.

Persuasi dan komunikasi lisan tidak bergantung pada kata-kata saja, meskipun kata-kata adalah salah satu kekuatan dalam persuasi dan komunikasi. Menurut Albert Mehrabian, profesor emeritus psikologi dari UCLA-Amerika Serikat, melakukan penelitian pada tahun 1967 mengatakan bahwa ada tiga elemen komunikasi lisan:

Bahasa Tubuh (Bahasa Nonverbal) - 55%
Vokal (Suara Intonasi serta Nada) - 38%
Kata-kata - 7%
Gaya, ekspresi, nada, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh adalah faktor yang sangat penting untuk diperhatikan selain kata-kata karena menunjukkan bahwa perilaku nonverbal (bukan verbal) kami membentuk 60-90% dari pesan kami. Dan kebanyakan orang tidak pernah meluangkan waktu untuk memanfaatkan tiga elemen dan itulah mengapa orang tidak terlalu persuasif.

Ada beberapa isyarat nonverbal yang harus kita sadari dalam proses komunikasi:

Tangan atau jari ke hidung atau mulut - Gerakan ini sering mengirimkan pesan bahwa pembicara mungkin berbohong, atau ada keraguan dalam pidatonya. Secara umum, jauhkan tangan Anda dari wajah dan kepala saat dalam proses memengaruhi orang lain.
Lengan dilipat - jangan pernah melipat tangan Anda ketika berkomunikasi karena banyak orang melihat ini sebagai isyarat
referensi:
https://terhipnotis.wordpress.com/2018/06/10/hipnotisme-bagaimana-cara-kerjanya-mendukung-anda/
https://terhipnotis.wordpress.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Hipnosis_panggung

No comments:

Post a Comment